Dalam I Petrus 2 : 1 – 10 Petrus berbicara tentang :
- Membuang segala kejahatan (ayat 1)
- Bertumbuh dalam hayat (2)
- Dipergunakan untuk pembangunan suatu
rumah rohani
2 : 2 Melalui kelahiran kembali kita terima hayat
Allah, yang perlu bertumbuh untuk pertumbuhan hayat ini diperlukan :
- Membuang segala yang jahat : agar kita menginginkan susu firman murni. Penuh
kejahatan tak mungkin berselera akan firman.
- Haus akan susu firman yang murni : setiap hari perlu makan dan minum Kristus dengan
datang kepada Kristus menyeru nama Yesus doa baca firman, sehingga bertumbuh
dalam hayat dan beroleh keselamatan (2). Tidakkah kita telah diselamatkan
dengan kelahiran baru?
Benar, tapi keselamatan sempurna Allah ada 3 tahap:
1. Tahap awal = kelahiran kembali –
pengudusan
Diselamatkan dari kebinasaan kekal. Dalam tahap ini baru
roh kita yang diselamatkan
2. Tahap transformasi – pengubahan –
pengudusan
Diselamatkan dari kuasa dosa, daging, diri (ego) -, jiwa
atau hayat alamiah Roh Allah dalam roh kita ingin meluaskan diri-Nya ke dalam
jiwa kita (pikiran, perasaan, kehendak) untuk mengubah jiwa kita segambar
dengan Kristus, sesifat dan karakter Kristus.
3. Tahap transfigurasi – pemulihan –
penyempurnaan
Diselamatkan dari tubuh yang dapat binasa – menjadi tubuh
kemuliaan tak dapat binasa seperti Kristus (Fil 3 : 21, Rom 8 : 29).
Pertumbuhan
yang sejati – adalah pertumbuhan hayat
–
bukan pertumbuhan pengetahuan, aktivitas.
Dasar
pertumbuhan adalah hayat Allah. Tujuan hayat Allah adalah untuk pembangunan.
2 : 4 Datanglah
kepada batu yang hidup (Kristus) bagi pembangunan Allah.
Ketika Simon bertemu Yesus di beri nama
baru Kefas = Petrus = batu. Ketika Petrus terima wahyu bahwa Yesus adalah
Mesias – Tuhan mewahyukan lebih lanjut bahwa Tuhan adalah Batu karang (Mat 16 :
16-18). Melalui peristiwa ini Petrus = batu , Tuhan = Batu karang. Petrus
menerima kesan dalam bahwa, Kristus dan kaum beriman adalah batu – batu hidup
untuk pembangunan rumah rohani = gereja.
Bagaimana
kita, tanah liat dapat dibangun jadi rumah?
Untuk dapat dibangun jadi rumah kita perlu
diubah jadi batu-batu.
Melalui
transformasi – pengubahan. Caranya?
Datang
kepada Kristus sebagai batu hidup (ayat
4)
Setiap hari datang makan minum Kristus,
sehingga Roh Kudus disalurkan kepada kita, meresapi, mengubah kita jadi
batu-batu hidup dan terus menerus akhirnya jadi batu-batu permata Yaspis untuk
pembangunan Yerusalem Baru. Kita tak perlu berbuat apa-apa tak perlu
memperbaiki diri, hanya membiarkan Roh Kudus – air hayat meresapi
kita – otomatis kita akan diubahkan. Kuncinya hanya taat setiap hari datang
makan dan minum Kristus.
Pembangunan Allah
PL :
Allah membangun kemah pertemuan dan Bait Allah adalah lambang rumah Allah
sebagai tempat kediaman Allah di bumi.
PB :
Gereja adalah kelanjutan dari Bait
Allah, rumah Allah.
Gereja hari ini
adalah tempat kediaman Allah di bumi. Suatu
susunan hidup dari kaum beriman yang telah lahir baru. Inilah pembangunan Allah
hari ini di bumi.
Yerusalem Baru adalah susunan hidup dari orang-orang yang hidup yang
dibangun bersama menjadi tempat kediaman
Allah yang kekal.
Kita hidup terdiri atas orang-orang hidup
ada nama 12 suku Ismail, nama dari 12 rasul Anak Domba dan kitapun ada di sana,
sebagai batu-batu permata Yaspis (Wah 21 : 11, 18).
2 : 7 Kristus adalah batu yang dibuang tukang-tukang bangunan (para
pemimpin agama Yahudi) telah menjadi batu penjuru (Batu yang mempersatukan
orang percaya Yahudi dan non Yahudi) – juga menjadi batu sandungan, bagi mereka
yang tidak percaya.
2 : 9 Kita adalah bangsa yang terpilih, dipilih Bapa sebelum dunia
dijadikan.
Imamat Rajani : Kita adalah imam-imam melayani Allah yang
berkerajaan
Bangsa
yang kudus : Hanya untuk Allah umat
kepunyaan Allah. *dr.HI*