Pengaturan Roh Kudus


Matius 5 : 48   Kata Yesus      :  Haruslah kamu sempurna seperti Bapamu yang di surga
                     Kata manusia  :  Manusia mustahil sempurna seperti Bapa
Waktu penciptaan manusia sempurna, sungguh amat baik karena manusia segambar dengan Allah (Kej 3:31) memiliki sifat, karakter Allah. Dosa masuk manusia kesempurnaan – manusia  rusak, semua manusia kehilangan kemuliaan Allah (Rom3:23).
Yesus datang  -  Bukan sekedar selamatkan manusia dengan kematian-Nya
                     - Juga memulihkan manusia kembali segambar dengan Allah melalui hayat-Nya
Hanya Kristus di dalam kita yang dapat pulihkan manusia kembali segambar Allah.
Kol 1:27    Kristus adalah pengharapan kemuliaan
               Tanpa kelahiran kembalai tak kan pernah ada pemulihan
Bagaimana caranya agar kita dipulihkan kembali?
Dengan kelahiran kembali kita beroleh hayat Allah, tapi kita masih memiliki kebiasaan, sifat dari hayat yang lama (hayat manusia). Ini yang menjadi penghalang sehingga kita tak dapat mengekspresikan Allah dalam hidup kita sehari-hari. Sebab itu sejak kita dilahirkan baru Allah akan menggarap kita dengan yang disebut Pengaturan atau Pengawasan Roh Kudus dengan tujuan :
-       Merombak – karakter, sifat kita yang lama
-       Menyusun satu karakter baru – karakter Kristus
Pengaturan Roh Kudus (perombakan dan penyusunan). Allah merombak melalui berbagai macam lingkungan, peristiwa yang biasanya menyulitkan kita. Semua peristiwa menyusahkan/menyenangkan, merugikan/menguntungkan, kegagalan/kesuksesan, sakit/sehat... dan sebaginya yang menimpa kita telah melalui persetujuan Allah.
Rom 8:28-29   Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
                     Nasib kita telah ditentukan jadi segambar dengan Kristus.
-   Segala sesuatu = pengaturan Allah
   Waktu kita mengalami pengaturan Roh Kudus kadang kita tak mengerti maksud Allah, tapi suatu hari nanti pasti kita tahu maksudNya.
-   Sikap kita – harus sikap mengasihi Allah  = pelaku firman Allah = menurut dan melakukan segala perintahNya (Yoh 14:15,21).
·   Bila sikap hati kita mengasihi Allah :
   Misalnya dalam keluarga tetap mengasihi Tuhan = tetap pelaku Firman Allah. Hidup sederhana, cukupkan dengan apa yang ada pada kita, jangan jadi hamba uang, Allah tak meninggalkan kita (Ibr 13:5-6). Mengasihi Tuhan akan mengenal tangan Allah sedang bekerja atas diri kita, dan kita ingat perkataan Yesus. ”Seekor daripadanya tak akan jatuh ke bumi diluar kehendak Bapa (Mat 10:29) dan juga ingat Mazmur 39:10 Aku kelu tak membuka mulutku sebab Engaku yang bertindak.
Bila sikap hati kita demikian : kita akan nampak perombakan dan penyusunan yang Allah  sedang lakukan dan akhirnya kita beroleh kebaikan.
·   Bila sikap kita tidak mengasihi Tuhan :
Sikap kita menuntut, maka kita akan bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan. Kebaikan yang akan kita peroleh tertunda. Karena itu sering ada orang yang mengalami kesulitan terus menerus, karena sikapnya tak mengasihi Tuhan – tak nampak perbaikan.
Kita harus banyak mengalami sengsara, justru dengan itu Tuhan dapat mengikis sifat-sifat kita yang lama, agar karakter Kristus dipulihkan (Kis 14:22).
Contoh Yakub : Sebelum dirombak Allah : rendah, hina, licik, selalu merugikan orang lain dan menguntungkan diri dengan akal liciknya, ayah, kakak, pamannya ditipu tapi ia sendiri juga tertipu oleh paman dan anaknya, Yakub selalu hidup sengsara.
Tapi akhirnya ketika ia ke Mesir, ia tampil sebagai seorang yang menjamah kekudusan Allah, rendah hati, lembut, penuh terang, megah. Begitu terang sehingga dapat bernubuat kepada setiap anaknya menjelang kematiannya. Begitu megah sehingga Raja Firaun mau menundukkan kepala untuk terima pemberkatan. Kematiannya sungguh indah.
Terimalah pengaturan Allah dengan syukur maka kita semua akan dipulihkan segambar dengan Kristus kembali. *dr HI*

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar