PROGRESIFITAS IMAN


Pembicara: Sdr Budi S

Iman kita tumbuuh dan berkembang jika kita menghidupi iman tersebut setiap harinya. Dari hari ke hari kita harus tetap menjaga iman kita, supaya tidak goyah dan tetap berakar kuat. Seperti sebuah tanaman yang dicabut dari tempatnya kemudian ditanam lagi, lalu dicabut lagi dan kemudian ditanam lagi. Jika hal tersebut dilakukan berulang-ulang, maka tanaman itu tidak dapat bertumbuh secara maksimal. Seperti itul juga iman kita, apabila selalu mengalami “cabut dan tanam” yang disababkan karena setiap maslah kita, maka pertimbuhan iman kita tidak dapat maksimal, bahkan cenderung mengalami penurunan. Faktor lainnya adalah hidup yang suam-suam kuku( amsal 3:5-7). Jika kehidupan kita kepada Tuhan suam, maka iman kita juga seperti “dicabut dan ditanam”. Lalu kehidupan kita yang “kudus” dapat menyebabkan iman kita yang bertumbuh dan berakar kuat didalam DIA! (daniel 3:16-27). Seperti kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang tetap berpegang pada Dia, dan beriman 100% bahwa  Tuhan pasti menolong mereka, dan Tuhan mengabulkan iman mereka!. Lalu iman kita akan bertumbuh dengan pesat jika kehidupan kita hanya terfokus kepada Tuhan. Hal ini dapat diumpamakan seperti tanaman yang  mendapatkan cahaya matahari, sehingga tanaman itu dapat tumbuh dengan baik. Tanaman adalah iman kita, Matahari adalah Tuhan, dan cahaya matahari adalaha segala sesuatu yang Dia berikan kepada kita, seperti pewahyuan, Hikmat, berkat, sukacita, Kekuatan,dll. Contoh orang yang hidupnya hanya difokuskan kepada Tuhan adalah Daud. Hidupnya benar-benar dia persembahkan hanya untuk Tuhan, hal ini dapat dilihat saat Daud menyembah Tuhan. Dia memuji Tuhan dengan menari-nari tanpa menghiraukan sekelilingnya.
Lalu pada akhirnya, jika iman kita tetap berakar bahkan semakin kuat didalam Dia dan mengalami pertumbuhan yang nyata (kolose 2:7), maka ada satu hal yang pasti akan kita dapatkan, yaitu karakter kita yang  semakin diperbaharui setiap harinya hingga serupa dengan Kristus. (bhb)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar