Pembicara : Ibu Ester
Ayat landasan: Nehemia 5: 14-19
Dari Nehemia 5: 14 -19
diceritakan Nehemia tidak menggunakan jabatannya sebagai Bupati untuk
mendapatkan keuntungan pribadi. Dia dan saudara-saudaranya tidak melakukan sama
seperti yang dilakukan oleh senior-senior mereka dalam pemerintahan (14-15).
Padahal dengan jabatannya sebagai Bupati, Nehemia mempunyai banyak kesempatan
untuk “memperkaya dirinya”. Mengapa Nehemia tidak mau melakukannya? Karena
Nehemia menangkap apa yang Tuhan inginkan dalam hidupnya. Menjadi seorang
Bupati yang mengesampingkan kepentingan pribadi, dan mengutamakan kepentingan
rakyat (18). Yeremia berani membayar harga untuk memenuhi panggilan Tuhan dalam
hidupnya, dengan tidak mengambil haknya sebagai bupati agar supaya rakyat tidak
semakin tertekan. Nehemia mau menjadi berkat bagi Bangsanya.
Nehemia berani membayar harga
panggilan Tuhan, untuk menjadi alatNya dalam bangsanya, dengan menyerahkan
jabatannya untuk Tuhan, Lalu apakah kita juga berani menyerahkan masa depan
kita, cita-cita kita, bahkan hak-hak kita memenuhi panggilanNya? Memang cukup
sulit menyerahkan seluruh hidup kita buat Tuhan, tetapi jika kita berani
membayar harga dari panggilan Kristus. Maka Dia akan bawa hidup kita menjadi
kehidupan yang penuh mujizat, dengan masa depan yang penuh dengan pengharapan,
karena Tuhan yang bekerja dalam hidup kita. Salah satu cara yang patut kita
contoh dari Nehemia sehingga dia berani bayar harga untuk memenuhi panggilanNya
yaitu “menangkap apa yang Tuhan inginkan dalam hidupnya”. Jika kita telah
menangkap apa maksud Tuhan dalam hidup kita, maka kita pasti berani
membayar harga untuk memenuhi panggilanNya, untuk menjadi alatNya seperti
Nehemia. Lalu bagaimana caranya untuk mengetahi rancanganNya dalam kehidupan
kita?, yaitu dengan menjadikan Yesus sebagai pusat kehidupan.