Pembicara Pdt.
Budi S.
Tuhan
mau kegerakan dari suatu generasi ke generasi terus berlanjut. Setiap kegerakan
berlanjut ketika para pemimpin rohani memiliki penerus. Pada perlombaan lari
estafet, tongkat estafet selalu diberikan pada pelari-pelari yang berlari
setelah orang yang memegang tongkat dengan harapan akan memenangkan
pertandingan. Tentunya setiap pelari akan berjuang sekuat tenaga dan
mempercayakan tongkat estafet pada pelari yang berlari setelahnya. Tuhan
menghendaki kita juga menangkap “tongkat estafet” yang diberikan oleh pemimpin
rohani kita sehingga terjadi suatu regenerasi dari kegerakan-kegerakan pada
generasi yang mula-mula terjadi pada generasi selanjutnya secara terus menerus.
Dalam kitab Kejadian, kita akan mendapati bahwa Tuhan memakai Abraham dalam
kegerakan yang berlanjut kepada Ishak, kemudian kepada Yakub, dan berlanjut ke
generasi selanjutnya.
2 Raja-Raja 2 : 1-18
Perikop
ini mengisahkan tentang akhir hidup Elia dan awal perjalanan pelayanan Elisa
sebagai nabi yang menggantikan Elia. Elia adalah pemimpin bagi Elisa. Sebelum
Elia terangkat ke Surga, Elisa telah meminta dua
bagian roh dari Elia. Dua bagian roh berbicara mengenai hak berkat anak
sulung. Elisa adalah anak sulung Elia secara rohani. Setelah Elisa menerima dua
bagian roh dari Elia, kita dapat melihat mujizat yang dilakukan oleh Elisa
benar-benar dua kali lipat dari mujizat yang terjadi pada jaman Elia.
Hal
terpenting untuk meregenerasikan kegerakan Tuhan supaya tidak berhenti :
1.
Generasi
penerus mewarisi roh yang sama dari roh yang sudah Tuhan berikan kepada
pemimpinnya
Memiliki roh yang sama artinya memiliki sebuah
standar rohani yang dicapai melalui suatu proses pembentukan dan ujian, yang
membuat kita terhubung, menikmati dan terus bertumbuh dalam dimensi rohani dan
pengenalan takut akan Allah yang sama seperti pemimpin rohani yang kita miliki,
sehingga kuasa anugerah yang menjadi porsi pemimpin rohani kita akan
ditambahkan oleh Tuhan untuk juga terjadi dalam hidup kita. Tentu pewarisan roh
pemimpin kita sangat besar dampaknya dalam hidup kita. Timotius dipakai dahsyat
dalam pelayanan karena Timotius mewarisi roh yang sama dari pemimpin rohaninya,
Rasul Paulus. Tanpa memiliki roh yang sama dengan pemimpin rohani kita, kita
tidak akan menerima warisan roh yang dimiliki bapa rohani kita.
Elisa tidak begitu saja dapat mewarisi roh dari
Elia, ada proses pembentukan yang harus ia lewati. Ia harus memastikan dirinya
memotong seluruh ikatan janji dan garis kehidupan lama yang ia miliki yang
digambarkan dengan memotong lembu (1 Raja-Raja 19 : 19-21). Potonglah segala
kehidupan lamamu sebelum kamu siap dipakai untuk mewarisi roh yang sama dengan
pemimpin kita.
2.
Menetapkan
standar hidup yang dipakai oleh pemimpin
Standar hidup ilahi yang dimaksud di sini harus lebih tinggi daripada standar pemimpin kita –
Tuhan memakai standar hidup pemimpin kita sebagai model bagi kita untuk
memiliki standar hidup yang lebih tinggi daripada pemimpin kita.
3.
Memiliki
hubungan yang sehat dan akurat dengan pemimpin
Ketika kita terus terhubung secara akurat dengan
pemimpin rohani kita, kualitas hubungan yang kita miliki tersebut tanpa kita
sadari akan membentuk kualitas hidup kita
menjadi cukup layak untuk membawa kualitas roh yang sama seperti yang dimiliki
pemimpin rohani kita.
Pastikan
kita senantiasa memiliki hati yang rindu untuk memiliki roh yang sama seperti
pemimpin kita, menetapkan standar hidup yang dipakai pemimpin kita, serta
memiliki hubungan yang sehat dan akurat dengan pemimpin. Jadilah generasi yang siap
dipakai untuk memuliakan nama Tuhan melanjutkan pelayanan pemimpin-pemimpin
kita yang telah dipakai Tuhan sebelum kita. Amin. /AJ