Tongkat Estafet


1 September 2012
Pembicara Pdt. Budi S.

Tuhan mau kegerakan dari suatu generasi ke generasi terus berlanjut. Setiap kegerakan berlanjut ketika para pemimpin rohani memiliki penerus. Pada perlombaan lari estafet, tongkat estafet selalu diberikan pada pelari-pelari yang berlari setelah orang yang memegang tongkat dengan harapan akan memenangkan pertandingan. Tentunya setiap pelari akan berjuang sekuat tenaga dan mempercayakan tongkat estafet pada pelari yang berlari setelahnya. Tuhan menghendaki kita juga menangkap “tongkat estafet” yang diberikan oleh pemimpin rohani kita sehingga terjadi suatu regenerasi dari kegerakan-kegerakan pada generasi yang mula-mula terjadi pada generasi selanjutnya secara terus menerus. Dalam kitab Kejadian, kita akan mendapati bahwa Tuhan memakai Abraham dalam kegerakan yang berlanjut kepada Ishak, kemudian kepada Yakub, dan berlanjut ke generasi selanjutnya.

2 Raja-Raja 2 : 1-18
Perikop ini mengisahkan tentang akhir hidup Elia dan awal perjalanan pelayanan Elisa sebagai nabi yang menggantikan Elia. Elia adalah pemimpin bagi Elisa. Sebelum Elia terangkat ke Surga, Elisa telah meminta dua bagian roh dari Elia. Dua bagian roh berbicara mengenai hak berkat anak sulung. Elisa adalah anak sulung Elia secara rohani. Setelah Elisa menerima dua bagian roh dari Elia, kita dapat melihat mujizat yang dilakukan oleh Elisa benar-benar dua kali lipat dari mujizat yang terjadi pada jaman Elia.

Hal terpenting untuk meregenerasikan kegerakan Tuhan supaya tidak berhenti :
1.        Generasi penerus mewarisi roh yang sama dari roh yang sudah Tuhan berikan kepada pemimpinnya
Memiliki roh yang sama artinya memiliki sebuah standar rohani yang dicapai melalui suatu proses pembentukan dan ujian, yang membuat kita terhubung, menikmati dan terus bertumbuh dalam dimensi rohani dan pengenalan takut akan Allah yang sama seperti pemimpin rohani yang kita miliki, sehingga kuasa anugerah yang menjadi porsi pemimpin rohani kita akan ditambahkan oleh Tuhan untuk juga terjadi dalam hidup kita. Tentu pewarisan roh pemimpin kita sangat besar dampaknya dalam hidup kita. Timotius dipakai dahsyat dalam pelayanan karena Timotius mewarisi roh yang sama dari pemimpin rohaninya, Rasul Paulus. Tanpa memiliki roh yang sama dengan pemimpin rohani kita, kita tidak akan menerima warisan roh yang dimiliki bapa rohani kita.
Elisa tidak begitu saja dapat mewarisi roh dari Elia, ada proses pembentukan yang harus ia lewati. Ia harus memastikan dirinya memotong seluruh ikatan janji dan garis kehidupan lama yang ia miliki yang digambarkan dengan memotong lembu (1 Raja-Raja 19 : 19-21). Potonglah segala kehidupan lamamu sebelum kamu siap dipakai untuk mewarisi roh yang sama dengan pemimpin kita.

2.        Menetapkan standar hidup yang dipakai oleh pemimpin
Standar hidup ilahi yang dimaksud di sini harus lebih tinggi daripada standar pemimpin kita – Tuhan memakai standar hidup pemimpin kita sebagai model bagi kita untuk memiliki standar hidup yang lebih tinggi daripada pemimpin kita.

3.        Memiliki hubungan yang sehat dan akurat dengan pemimpin
Ketika kita terus terhubung secara akurat dengan pemimpin rohani kita, kualitas hubungan yang kita miliki tersebut tanpa kita sadari akan membentuk kualitas hidup kita menjadi cukup layak untuk membawa kualitas roh yang sama seperti yang dimiliki pemimpin rohani kita.

Pastikan kita senantiasa memiliki hati yang rindu untuk memiliki roh yang sama seperti pemimpin kita, menetapkan standar hidup yang dipakai pemimpin kita, serta memiliki hubungan yang sehat dan akurat dengan pemimpin. Jadilah generasi yang siap dipakai untuk memuliakan nama Tuhan melanjutkan pelayanan pemimpin-pemimpin kita yang telah dipakai Tuhan sebelum kita. Amin. /AJ

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar