“Non Tantum Lecturi Sed Fecturi” (Tidak Hanya Teori Tetapi Praktek)


27 Oktober 2012
Pembicara pdt. dr. Hetty I.
Yakobus 1 : 19-22
Melalui ayat ini, kita diajak untuk lebih cepat mendengar daripada berbicara. Berbicara dapat menjadi api yang menyulut amarah. Misalkan ada 2 orang bertengkar dan tidak ada yang mau mendengarkan lawan bicaranya, apakah cepat selesai masalahnya? Tidak, justru masalah tambah memanas. Marilah kita mengekang pembicaraan kita. Alkitab berkata suatu pembicaraan yang berujung pada kebangkitan dari amarah tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (Yakobus 1 : 20). Buanglah segala yang kotor dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu yang berkuasa menyelamatkan jiwamu (Yakobus 1 : 21).
Maksud keselamatan jiwa pada Yakobus 1 : 21 yaitu :
·           Dapat menanggung aniaya, penderitaan, pencobaan yang timbul dari luar
·           Mampu menolak godaan nafsu dari dalam diri kita

Kita perlu mengandalkan Roh Kudus dalam diri kita untuk menanggung pencobaan dan menolak godaan dalam hidup. Kita tidak langsung dewasa secara rohani setelah kita menerima Tuhan sebagai juru selamat kita. Roh kita juga perlu dirawat. Seperti tubuh fisik kita yang membutuhkan makanan (nutrisi), demikian juga Roh di dalam diri kita juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Kita dapat memberi makan rohani kita salah satunya dengan doa baca firman Tuhan (saat teduh) setiap hari. Firman Tuhan juga tidak hanya kita baca saja secara teori, tetapi juga harus kita praktekkan dalam kehidupan kita setiap saat
Mengapa kita harus memberikan waktu untuk doa baca Firman Tuhan (saat teduh) setiap hari?
Karena tiap hari kita diuji oleh pencobaan-pencobaan dan godaan-godaan maka kita perlu firman Tuhan untuk menguatkan roh kita. Begitu roh kita kuat maka kita akan mampu menopang jiwa kita sehingga kita mempunyai kekuatan untuk menanggung penderitaan dan menolak godaan yang merupakan wujud dari keselamatan jiwa kita.
Itulah sebabnya Paulus berdoa agar kita dikuatkan dan diteguhkan manusia batiniah kita (roh kita) (Efesus 3 : 16). Bila roh tidak dikuatkan à jiwa kita ditopang oleh roh yang tidak kuat à kita mudah dikalahkan oleh berbagai pencobaan dan godaan.

Kolose 3 : 16a
“Hendaklah perkataan Kristus diam dalam segala kekayaannya di antara kamu”

Pada Perjanjian Lama, Allah berbicara melalui nabi-nabi yang diutus-Nya, tetapi Allah berbicara dengan perantara anak-Nya pada Perjanjian Baru (Ibrani 1 : 1-2a). Sebagai anak Allah, Tuhan Yesus adalah Firman itu sendiri (Yohanes 1 : 1; Wahyu 19 : 13). Hari ini Allah tidak lagi bersifat individu seperti pada jaman Tuhan Yesus, tetapi bersifat korporat (universal). Kita sebagai umat Kristen telah diselamatkan melalui mendengar Firman Allah melalui salah satu anggota tubuh-Nya (pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan untuk mengabarkan keselamatan bagi jiwa kita). Hal ini berarti Tuhan memakai tubuh-Nya yaitu kita umat kristiani untuk menuturkan perkataan-Nya. Tuhan memakai kita untuk menuturkan perkataan-Nya, maka perkataan Kristus sebenarnya diam dengan segala kekayaannya di dalam kita. Apabila kita telah penuh dengan perkataan Allah maka kita seharusnya dipenuhi dengan sukacita, apakah kita sebagai umat kristiani sudah mempraktekannya? Apakah hidup kita sudah menuturkan perkataan Allah? Marilah kita mengambil komitmen untuk menjadi tubuh-Nya yang selalu menuturkan firman-Nya melalui setiap perkataan kita. Jangan sia-siakan keselamatan yang diberikan Tuhan kepada kita.

Resentator
Albert Joseph

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar