Pembicara pdt.
dr. Hetty I.
Yakobus 1 : 19-22
Melalui ayat ini, kita diajak
untuk lebih cepat mendengar daripada berbicara. Berbicara dapat menjadi api
yang menyulut amarah. Misalkan ada 2 orang bertengkar dan tidak ada yang mau
mendengarkan lawan bicaranya, apakah cepat selesai masalahnya? Tidak, justru masalah
tambah memanas. Marilah kita mengekang pembicaraan
kita. Alkitab berkata suatu pembicaraan yang berujung pada kebangkitan dari
amarah tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (Yakobus 1 : 20). Buanglah
segala yang kotor dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di
dalam hatimu yang berkuasa menyelamatkan jiwamu (Yakobus 1 : 21).
Maksud keselamatan jiwa pada
Yakobus 1 : 21 yaitu :
·
Dapat menanggung aniaya,
penderitaan, pencobaan yang timbul dari luar
·
Mampu menolak godaan nafsu dari
dalam diri kita
Kita perlu mengandalkan Roh
Kudus dalam diri kita untuk menanggung pencobaan dan menolak godaan dalam
hidup. Kita tidak langsung dewasa secara rohani setelah kita menerima Tuhan
sebagai juru selamat kita. Roh kita juga perlu dirawat. Seperti tubuh fisik
kita yang membutuhkan makanan (nutrisi), demikian juga Roh di dalam diri kita
juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Kita dapat memberi makan rohani
kita salah satunya dengan doa baca firman Tuhan
(saat teduh) setiap hari. Firman Tuhan juga tidak hanya kita baca saja secara
teori, tetapi juga harus kita praktekkan dalam kehidupan kita setiap saat
Mengapa kita harus memberikan waktu untuk doa baca Firman
Tuhan (saat teduh) setiap hari?
Karena tiap hari kita diuji
oleh pencobaan-pencobaan dan godaan-godaan maka kita perlu firman Tuhan untuk menguatkan roh kita. Begitu roh kita kuat maka
kita akan mampu menopang jiwa kita sehingga kita mempunyai kekuatan untuk
menanggung penderitaan dan menolak godaan yang merupakan wujud dari keselamatan
jiwa kita.
Itulah sebabnya Paulus berdoa
agar kita dikuatkan dan diteguhkan manusia batiniah kita (roh kita) (Efesus 3 :
16). Bila roh tidak dikuatkan à jiwa kita ditopang oleh roh yang
tidak kuat à kita mudah dikalahkan
oleh berbagai pencobaan dan godaan.
Kolose 3 : 16a
“Hendaklah perkataan Kristus diam
dalam segala kekayaannya di antara kamu”
Pada Perjanjian Lama, Allah
berbicara melalui nabi-nabi yang diutus-Nya, tetapi Allah berbicara dengan
perantara anak-Nya pada Perjanjian Baru (Ibrani 1 : 1-2a). Sebagai anak Allah,
Tuhan Yesus adalah Firman itu sendiri (Yohanes 1 : 1; Wahyu 19 : 13). Hari ini
Allah tidak lagi bersifat individu seperti pada jaman Tuhan Yesus, tetapi
bersifat korporat (universal). Kita sebagai umat Kristen telah diselamatkan
melalui mendengar Firman Allah melalui salah satu anggota tubuh-Nya (pelayan
Tuhan yang dipakai Tuhan untuk mengabarkan keselamatan bagi jiwa kita). Hal ini
berarti Tuhan memakai tubuh-Nya yaitu kita umat kristiani untuk menuturkan
perkataan-Nya. Tuhan memakai kita untuk menuturkan perkataan-Nya, maka
perkataan Kristus sebenarnya diam dengan segala kekayaannya di dalam kita.
Apabila kita telah penuh dengan perkataan Allah maka kita seharusnya dipenuhi
dengan sukacita, apakah kita sebagai umat kristiani sudah mempraktekannya?
Apakah hidup kita sudah menuturkan perkataan Allah? Marilah kita mengambil
komitmen untuk menjadi tubuh-Nya yang selalu menuturkan
firman-Nya melalui setiap perkataan kita. Jangan sia-siakan keselamatan
yang diberikan Tuhan kepada kita.
Resentator
Albert Joseph